Latar Belakang
Lemak dan minyak adalah trigliserida yang berarti triester (dari gliserol). Perbedaan antara lemak dan minyak adalah pada temperatur kamar, lemak berbentuk padat dan minyak berbentuk cair. Asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis suatu lemak atau minyak, yang disebut asam lemak, umumnya mempunyai rantai karbon panjang dan tidak bercabang.
Pohon jarak (Ricinus communis) merupakan salah satu jenis tanaman penghasil non edible oil. Hasil utama dari pohon jarak adalah bijinya, apabila dikeringkan biji jarak akan menghasilkan minyak jarak. Penggunaan langsung minyak jarak terbatas pada industri genteng, obat-obatan, minyak rem, dan minyak lincir.
Sifat-sifat Minyak Jarak:
1. Sifat Fisis
Lemak dan minyak adalah trigliserida yang berarti triester (dari gliserol). Perbedaan antara lemak dan minyak adalah pada temperatur kamar, lemak berbentuk padat dan minyak berbentuk cair. Asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis suatu lemak atau minyak, yang disebut asam lemak, umumnya mempunyai rantai karbon panjang dan tidak bercabang.
Pohon jarak (Ricinus communis) merupakan salah satu jenis tanaman penghasil non edible oil. Hasil utama dari pohon jarak adalah bijinya, apabila dikeringkan biji jarak akan menghasilkan minyak jarak. Penggunaan langsung minyak jarak terbatas pada industri genteng, obat-obatan, minyak rem, dan minyak lincir.
Sifat-sifat Minyak Jarak:
1. Sifat Fisis
- Cairan tidak berwarna/berwarna kuning pucat
- Bau lemak, rasa sedikit menggigit
- Viskositas tinggi
- Bilangan asam akan tinggi sesuai dengan waktu (ditandai dengan biji rusak dan pemerasan yang tidak baik)
2. Sifat Kimia
- 46-53% minyak
- 80% gliserida, asam asinoleat, stearat isoresinolat, dihidroksi stearat, dan palmitat
- 20% protein
- 0,2% alkoid piridin beracun, resinin, serta enzim lipase
- Mengandung zat toksin risin
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hidrolisa Minyak Jarak:
1. Suhu
Kenaikan suhu akan memperbesar nilai konstanta kecepatan reaksi. Suhu yang semakin tinggi akan memperbesar kelarutan air dalam fase minyak, sehingga makin banyak pula trigliserida yang bereaksi.
1. Suhu
Kenaikan suhu akan memperbesar nilai konstanta kecepatan reaksi. Suhu yang semakin tinggi akan memperbesar kelarutan air dalam fase minyak, sehingga makin banyak pula trigliserida yang bereaksi.
2. Katalisator
Katalisator yang dipakai dapat berupa enzim atau asam. Semakin banyak katalisator yang ditambahkan, konversi akan semakin besar, demikian juga terhadap konstanta kecepatan reaksi. Bila katalisator semakin banyak, makin banyak pula molekul-molekul trigliserida yang teraktifkan.
3. Pengadukan
Pengadukan diperlukan agar zat pereaksi bertumbukan dengan baik.
4. Perbandingan zat pereaksi
Apabila salah satu zat pereaksi berlebihan jumlahnya, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah produk dengan baik.
No comments:
Post a Comment