Langkah yang harus diperhatikan sebagai berikut:
1. Benih unggul
Memilih varietas tahan penyakit dan menjaga kondisi lahan agar tidak disukai oleh cendawan untuk berkembangbiak.
2. Kelembaban
Setelah memilih varietas, langkah berikutnya adalah menjadikan kondisi lahan tidak disukai oleh cendawan Colletotrichum capsici dan Gloeosporium piperatum. “Karena pada cuaca panas dan basah mempercepat perkembangan penyakit ini,”Caranya yaitu dengan menjaga kelembaban lahan tetap normal.
“Ada baiknya petani memperbaiki sistem pembuangan air di lahannya, agar tidak terjadi genangan. Selain itu, jarak tanam antar gulud sebaiknya juga dibuat lebih lebar, supaya sirkulasi udara bagus dengan demikian kelembaban lahan tetap baik,
Terkait jarak tanam, menambahkan. “Jika petani memilih untuk menggunakan sistem zigzag, jarak tanam ideal yang digunakan adalah 60 cm x 60 cm. Sedangkan kalau petani memilih model tanam single, jaraknya bisa dibuat dengan ukuran 35 cm atau 40 cm,
3. Jarak Tanam
4. Penutup/ mulsa
penggunaan mulsa plastik hitam perak juga sangat disarankan. Sebab, dengan penggunaan mulsa ini, sinar matahari yang didapatkan akan berlebih. Alhasil, kelembaban pada tanah bisa terkendali. Penggunaan mulsa juga melindungi buah terkena pantulan percikan air hujan yang jatuh ke tanah.
5. Pengendalian
Kemudian, saat curah hujan tinggi, petani cabai sebaiknya mengurangi penggunaan pupuk Nitrogen (N). Karena penggunaan pupuk N, malah akan menyebabkan kandungan unsur ini berlebih di tanah. Pasalnya, air hujan yang jatuh sudah mengandung banyak N. Kelebihan Nitrogen, diyakini akan menambah sukulen cabai, yang berujung makin peka pada serangan penyakit.
No comments:
Post a Comment